MENGUNGKAP KREATIVITAS DAN POTENSI SISWA: DI BALIK ACARA GELAR KARYA

MENGUNGKAP KREATIVITAS DAN POTENSI SISWA: DI BALIK ACARA GELAR KARYA
Penulis: Ustadzah Ratnatus Sa’idah
Acara gelar karya siswa seringkali menjadi momen yang dinanti-nantikan di kalender sekolah, namun apakah kita benar-benar memahami tujuan utamanya? Jauh melampaui sekadar pameran, acara ini merupakan puncak dari sebuah proses pembelajaran yang berfokus pada pengembangan potensi dan kreativitas setiap siswa. Mari kita selami lebih dalam makna di balik setiap aspek gelar karya ini, dan mengapa ia menjadi bagian integral dalam membentuk generasi penerus yang berdaya.
Mengapa Gelar Karya Begitu Penting?
Gelar karya diadakan sebagai bagian tak terpisahkan dari profil lulusan yang ingin dicetak oleh sekolah. Setiap siswa didorong untuk menghasilkan sebuah karya wajib di akhir setiap tahun ajaran. Tujuan utamanya jelas: untuk menumbuhkan kemampuan berkreasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah melalui pengalaman langsung dalam menciptakan sesuatu. Ini adalah kesempatan emas bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan teoretis yang mereka peroleh di kelas ke dalam bentuk yang nyata dan fungsional. Bayangkan, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkannya menjadi sebuah inovasi!
Karya Orisinal, Proses Mandiri
Mungkin Anda bertanya, siapa yang sebenarnya membuat karya-karya yang dipamerkan? Karya yang disajikan adalah hasil ide orisinal siswa yang kemudian diwujudkan dalam bentuk produk. Proses pembuatannya dilakukan secara mandiri di sekolah dengan supervisi guru. Menariknya, seluruh proses ini dikerjakan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu sekitar satu minggu—mulai dari tahap persiapan hingga produk selesai dibuat. Ini bukan hanya tentang menghasilkan produk, tetapi juga melatih siswa untuk bekerja efisien, merencanakan dengan baik, dan menyelesaikan tugas dalam tenggat waktu yang ketat. Ini adalah simulasi nyata dari tantangan dunia profesional yang akan mereka hadapi.
Kolaborasi Erat: Peran Orang Tua dan Guru
Meskipun produk sepenuhnya dibuat oleh siswa, peran orang tua dan guru tidak kalah penting. Para guru pembimbing dan orang tua bahu-membahu mendampingi siswa dalam proses menggali dan menemukan ide yang akan dituangkan dalam sebuah produk. Lebih dari itu, para orang tua juga turut serta aktif memberikan dukungan dengan menghias booth yang akan menjadi tempat penjualan produk hasil karya siswa sehari sebelum acara gelar karya berlangsung. Kolaborasi erat ini tidak hanya mempererat hubungan antara sekolah dan orang tua, tetapi juga secara tak langsung mengajarkan siswa tentang pentingnya kerja sama dan dukungan komunitas dalam sebuah proyek besar. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Melatih Kemandirian dan Jiwa Wirausaha
Salah satu bagian paling penting dari gelar karya adalah saat siswa harus mempresentasikan karya mereka di hadapan pengunjung. Mereka dilatih untuk menjelaskan produk yang telah mereka rencanakan, buat, hingga tahap penjualan. Tujuannya adalah untuk melatih kepercayaan diri siswa dalam berbicara di depan umum, mengomunikasikan ide-ide mereka dengan jelas, dan bahkan mengembangkan keterampilan dasar dalam dunia kewirausahaan, seperti promosi dan interaksi dengan konsumen. Ini adalah pengalaman berharga yang membangun kemandirian dan kemampuan presentasi-keterampilan esensial yang tak ternilai di masa depan.
Acara gelar karya bukan hanya sekadar pameran produk. Ia adalah sebuah platform komprehensif yang secara holistik mengembangkan beragam keterampilan penting pada siswa, mulai dari kreativitas, kemandirian, kerja sama, hingga kepercayaan diri. Ini adalah investasi pendidikan yang nyata, mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh dan siap menghadapi tantangan global.
Ditunggu even-even selnjutnya dari SD Sekolah di Masjid, generasi unggul pemakmur masjid😍👍
Siapp, tunggu gebrakan selanjutnya ya kak😍