PENTINGNYA PENANAMAN AKHLAK DI ERA MODERN

PENTINGNYA PENANAMAN AKHLAK DI ERA MODERN
Penulis : Ustadz Zainul Wijdan
Editor : Ustadzah Ratnatus Sa’idah
Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, secara komprehensif mengatur berbagai aspek kehidupan untuk mencapai kebaikan. Perhatiannya tidak hanya pada hal-hal besar, tetapi juga detail terkecil, meskipun terkadang tersirat. Keunggulan inilah yang seharusnya mendorong manusia untuk senantiasa merujuk pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
Perkembangan kehidupan modern, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menghadirkan tantangan tersendiri. Kemajuan teknologi yang pesat ini sering kali melampaui batas kendali manusia. Di satu sisi, teknologi memang dapat membawa kemajuan peradaban. Namun, di sisi lain, ia juga berpotensi menciptakan kegelisahan. Pengaruh negatif ini muncul akibat pemisahan jarak antara manusia dengan dirinya sendiri, bahkan dengan lingkungan sekitar, sehingga interaksi sosial menjadi berkurang.
Di tengah arus globalisasi, lingkungan pendidikan anak tidak lagi terbatas pada sekolah atau lembaga formal. Anak-anak kini memiliki akses luas untuk berinteraksi, melihat, dan bahkan terlibat dalam kehidupan “dunia lain” melalui media teknologi dan informasi. Definisi lingkungan pendidikan pun meluas, tidak hanya tempat tinggal dan belajar, tetapi juga mencakup ruang di mana anak menemukan makna dirinya. Dengan mudahnya, anak-anak dapat menemukan tempat, suasana, dan lingkungan yang berbeda, kemudian mengidentifikasinya sebagai sesuatu yang cocok atau tidak cocok bagi mereka.
Inilah tugas besar bagi orang tua dan guru: menjadikan lingkungan anak, terutama lingkungan keluarga, sebagai tempat yang paling nyaman. Lingkungan yang nyaman akan mendorong anak merasa memi liki ruang untuk menceritakan dan mengekspresikan diri dalam pencarian jati diri serta menggali potensi terbaik mereka. Namun, untuk mencapai hal ini, anak-anak perlu terlebih dahulu mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik. Penanaman nilai-nilai ini harus dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Terdapat tiga metode utama dalam penanaman akhlak untuk anak:
1. Membiasakan Berbuat Kebaikan (Fadhlah)
Mengajarkan anak untuk senantiasa melakukan perbuatan baik secara konsisten hingga menjadi kebiasaan.
2. Menjaga Diri dari Dosa (Iffah)
Melatih anak untuk memiliki kontrol diri dan menjauhi perbuatan yang dilarang atau merugikan.
3. Berjiwa Pemberani dalam Kebenaran (Saja’ah)
Mendidik anak untuk memiliki keberanian dalam membela kebenaran dan menegakkan keadilan.
Selain akhlak, penanaman adab atau kesopanan juga sangat krusial. Dalam sebuah tulisannya Hamka menyebutkan macam-macam adab mencakup:
1. Adab kepada Allah SWT
Sikap hormat dan patuh terhadap perintah serta larangan-Nya.
2. Adab kepada Rasulullah SAW
Meneladani akhlak dan ajaran Rasulullah SAW.
3. Adab terhadap Manusia (Sesama)
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, seperti saling menghormati, menyayangi, dan peduli terhadap lingkungan sosial.
Dengan menanamkan akhlak dan adab sejak dini, kita mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter mulia yang kokoh, mampu menghadapi tantangan era modern, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
