ANOMALI: TREN ANEH YANG PERLU KITA PAHAMI 

ANOMALI: TREN ANEH YANG PERLU KITA PAHAMI

Penulis & Editor : Ustadzah Ratnatus Sa’idah

Ayah Bunda yang hebat, pernahkah mendengar anak-anak kita menyebutkan Tung Tung Tung Sahur: dengan visualisasi karakter khas Indonesia berupa kentungan sahur dengan anggota tubuh manusia, yang muncul sebagai meme horor untuk membangunkan sahur. Bombardiro Crocodilo: dengan visualisasi hibrida buaya dan pesawat pembom. Ballerina Capuccina: dengan visualisasi penari balet dengan kepala berbentuk cangkir kopi. Tralalero Tralala: dengan visualisasi hiu besar berkaki empat yang memakai sepatu, dengan nada yang lucu?

Mungkin juga mereka menirukan gerakan-gerakan aneh yang dilihat dari teman atau internet. Nah, hal-hal seperti ini sering kita sebut sebagai anomali. Anomali itu gampangnya adalah sesuatu yang tidak biasa atau menyimpang dari yang seharusnya. Ibaratnya, kalau biasanya kita jalan lurus, tiba-tiba ada yang jalan mundur sambil teriak-teriak. Itu namanya anomali! Biasanya, anomali ini muncul karena ada tren atau hal yang lagi viral di media sosial, lalu ditiru oleh banyak orang, termasuk anak-anak kita.

Contoh anomali yang sering kita lihat belakangan ini cukup beragam. Misalnya, tren mengucapkan kata-kata atau kalimat yang tidak ada artinya, seperti “tung-tung sahur” tadi, atau “bombardiro crocodilo” yang terdengar seperti mantra padahal hanya iseng. Ada juga tren menirukan gaya bicara atau ekspresi tertentu yang berlebihan, bahkan sampai ada yang sengaja membuat video berisi aksi-aksi aneh dan berbahaya demi menarik perhatian. Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan senang meniru, seringkali ikut-ikutan tanpa memahami makna atau bahayanya. Mereka hanya melihat teman-temannya melakukan, lalu ikut melakukannya agar tidak ketinggalan zaman.

Sebagai orang dewasa mungkin kita berpikir, ah, cuma iseng saja, tidak berbahaya. Tapi, Ayah Bunda, hati-hati ya! Mengikuti tren anomali yang tidak jelas bisa punya dampak negatif. Beberapa riset menunjukkan bahwa kebiasaan meniru hal-hal tanpa filter bisa membuat anak kesulitan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mereka jadi kurang peka terhadap aturan dan norma sosial. Bayangkan jika anak kita terus-menerus meniru hal-hal aneh, bisa jadi perilaku tersebut terbawa sampai dewasa dan justru menghambat perkembangan mereka di kemudian hari.

Penelitian dari para ahli psikologi anak banyak yang menyimpulkan bahwa paparan terhadap konten anomali yang tidak pantas atau berbahaya di usia dini dapat memengaruhi perkembangan perilaku dan emosi anak. Anak-anak bisa jadi lebih sulit berkonsentrasi, lebih mudah meniru perilaku impulsif (melakukan sesuatu tanpa berpikir), bahkan berisiko mengalami masalah kepercayaan diri jika mereka tidak bisa mengikuti tren tertentu. Oleh karena itu, penting sekali peran kita sebagai orang tua untuk membimbing dan mengarahkan anak-anak agar tidak mudah terbawa arus tren yang tidak positif.

 

Jadi, apa yang bisa kita lakukan?

Pertama, ajak anak ngobrol tentang apa yang mereka lihat atau dengar dari teman dan internet. Tanyakan mengapa mereka tertarik meniru hal tersebut.

Kedua, berikan pemahaman bahwa tidak semua hal yang viral itu baik untuk ditiru. Jelaskan dengan bahasa sederhana bahwa ada hal-hal yang lucu tapi tidak bermanfaat, bahkan bisa merugikan.

Ketiga, dampingi mereka saat menggunakan internet atau menonton video. Arahkan mereka ke konten-konten yang mendidik dan positif.

Dengan begitu, kita bisa membantu anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, bisa memilah mana yang baik dan mana yang tidak, serta tidak mudah terpengaruh oleh tren aneh yang justru merugikan.

Barakallahu fiikum jami’an, semoga Allah senantiasa membimbing kita semua. Aamiin Aamiin Yaa Robbal’alamiin.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Scroll to Top
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x