Haru Biru Perpulangan Santri PKBM Khairunnas Madiun: Momen yang Dinanti Penuh Makna
Madiun — Suasana haru menyelimuti lingkungan PKBM Khairunnas Madiun saat ratusan santri secara resmi dipulangkan ke rumah masing-masing, Ahad pagi (22/6). Setelah menempuh rangkaian pembelajaran dan ujian selama satu semester, momen perpulangan ini disambut antusias oleh para santri dan wali santri.
Sejak pukul 06.00 WIB, halaman pondok sudah mulai dipadati para orang tua yang datang dari berbagai daerah. Begitu gerbang dibuka, para santri keluar satu per satu dengan membawa koper dan tas besar, disambut pelukan hangat dan senyum haru keluarga yang menanti.
Kepulangan ini bukan hanya penanda masa libur, tetapi juga merupakan bagian dari proses pendidikan yang bermakna. Santri membawa serta bekal ilmu, hafalan Al-Qur’an, dan nilai-nilai adab yang telah ditempa selama berbulan-bulan.
Bukan Sekadar Liburan
Dalam arahannya sebelum perpulangan, para ustadz dan pengasuh pondok menekankan pentingnya menjaga hafalan selama di rumah, disiplin dalam ibadah, serta menjadi teladan akhlak di tengah keluarga dan masyarakat.
“Santri di rumah adalah cerminan dari pondok. Jaga hafalan, bantu orang tua, dan tetap jaga waktu,” pesan salah satu ustadz di hadapan para santri. Para santri juga didorong untuk memanfaatkan masa libur sebagai momen refleksi. Dengan suasana yang lebih tenang di rumah, santri diharapkan dapat mengevaluasi capaian dan menyusun target baru untuk semester berikutnya.
Antusiasme Wali Santri
Para wali santri mengaku bersyukur dan bangga atas perkembangan anak-anak mereka. Banyak dari mereka yang menyampaikan bahwa putra-putri mereka menunjukkan perubahan positif selama di pondok.
“Anak saya dulu pemalu, sekarang lebih percaya diri dan rajin. Kami bangga dengan proses yang dijalani di Khairunnas,” ujar salah satu wali santri dari Caruban. Selain menjadi ajang melepas rindu, momen perpulangan ini juga memperkuat sinergi antara pihak pondok dan keluarga dalam mendampingi tumbuh kembang santri, baik dalam aspek keilmuan maupun akhlak. Pihak pondok berharap para santri dapat kembali dengan semangat yang lebih kuat setelah menikmati waktu bersama keluarga. “Libur adalah waktu mengisi ulang energi, tapi nilai-nilai pondok tetap harus dijaga,” ujar salah satu pengurus asrama.
Dengan perpulangan ini, Khairunnas kembali menegaskan komitmennya dalam mendidik santri tidak hanya sebagai penghafal ilmu, tetapi juga sebagai pribadi yang berakhlak, mandiri, dan mampu membawa manfaat di mana pun berada.