Kegiatan Telepon Rutin Santri, Wujud Kedekatan Khairunnas IBS Madiun dengan Keluarga

Madiun — Suasana sore di Khairunnas IBS Madiun pada Sabtu (28/9/2025) terasa berbeda. Beberapa santri tampak berbaris rapi menuju ruang komunikasi. Hari itu merupakan jadwal rutin bagi mereka untuk melakukan panggilan kepada orang tua. Raut bahagia dan haru bercampur di wajah para santri ketika suara keluarga terdengar dari seberang.

Di banyak pesantren, telepon kerap dianggap sekadar fasilitas tambahan. Namun di Khairunnas, alat komunikasi ini dipahami juga sebagai kebutuhan psikologis yang penting untuk menjaga kestabilan emosi santri. Meski pesantren menjadi tempat melatih kemandirian, para pengasuh menyadari bahwa setiap anak memiliki batas kemampuan dalam menahan rindu dan tekanan belajar.

Untuk menjaga keseimbangan antara disiplin dan kasih sayang, pihak pesantren menetapkan jadwal telepon dua kali dalam sebulan. Kebijakan ini bertujuan agar komunikasi tetap terarah, tidak berlebihan, dan tidak mengganggu kegiatan belajar maupun ibadah.

Kini, fasilitas telepon di Khairunnas IBS Madiun tidak lagi sebatas sambungan suara melalui HP asatidz. Pesantren mulai menerapkan sistem komunikasi berbasis tablet dan video call, agar hubungan santri dan orang tua terasa lebih dekat secara emosional.

Kendati teknologi semakin modern, nilai adab tetap menjadi prinsip utama. Santri diimbau untuk selalu berpakaian sopan saat video call, tidak meninggikan suara, serta tidak menjadikan telepon sebagai tempat untuk mengeluh berlebihan. Mereka juga diajarkan untuk mendahulukan salam dan doa dari orang tua sebagai bentuk ta’dzim, lalu kembali ke kegiatan setelah waktu telepon selesai.

Menurut salah satu pengasuh, pengawasan yang baik justru membuat kegiatan telepon menjadi sarana pendidikan karakter. “Kami ingin santri tetap beradab meskipun dalam hal yang sederhana, seperti berbicara dengan orang tua. Komunikasi yang baik bisa memperkuat batin anak,” ungkapnya.

Dengan pengaturan yang bijak, fasilitas telepon di pesantren bukanlah ancaman bagi pendidikan karakter, melainkan jembatan kasih antara rumah dan pesantren. Dari ruang kecil tempat suara rindu bersambut itu, lahirlah generasi yang kuat hatinya, lembut akhlaknya, dan matang emosinya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
7 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Afi
Afi
1 day ago

MasyaAllah

elais
elais
1 day ago

Keren ya bisa telpon perbulan…

Ceres
Ceres
1 day ago

Enaknya jaman sekarang,bisa komunikasi lewat video call

Eka
Eka
1 day ago

Wah fasilitasnya sangat mantuul

Nia
Nia
1 day ago

Masya Allah Tabarakallah

Scroll to Top
7
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x