Buku 7 Trik Agar Betah di Pesantren

Stigma masyarakat yang mengatakan bahwa menjadi anak pesantren itu tidak enak membuat orang-orang memandang hal itu buruk. Padahal kalau dilihat dari sisi positifnya pasti banyak hal yang bisa dikaji. Pesantren tidak semenyeramkan itu, jika tidak mencoba membuktikannya sendiri.

Sebuah buku dari Saeful Bahri yang berjudul 7 Jurus Betah di Pesantren akan mengubah pandangan orang-orang tentang pesantren. Buku ini ditulis khusus untuk orang tua yang ingin anaknya masuk pesantren tapi mempunyai kekhawatiran yang lebih dan untuk para santri yang sedang mengukir prestasi di pesantren, namun bingung bagaimana menghadapi tantangan yang ada.

7 Jurus Betah di Pesantren berisikan ilustrasi yang menggemaskan, walaupun pembahasannya serius tapi dalam buku ini kamu bisa menerimanya dengan santai. Terdapat jurus-jurus jitu untuk para santri dan calon santri yang ingin mondok.

Sekilas tentang pesantren, kehidupan para santri akan beralih dari situasi hidup yang serba dilayani (home service) ke kehidupan yang melayani diri sendiri (self service). Biasa makan disediakan, menu bisa request namun, di pesantren tidak akan ada hal itu. Semuanya sama dari mulai menu dan sistem pelayanan yang self service. Menjadi santri dituntut untuk mandiri, percaya diri, dan ditempa supaya berani. Hal ini tentu memberi pelajaran dan mengajarkan manfaat untuk para santri.

Selain itu, rintangan yang ada di pesantren menuntun para santri untuk kreatif, berpikir cepat memecahkan masalahnya sendiri. Dituntut untuk mau menunda kesenangan, bertarung melawan jenuh, bertahan dalam keterbatasan, dan berjibaku dengan waktu. Rintangan-rintangan ini yang kadang membuat santri menyerah.

Maka dari itu, perlu formula yang dapat membantu calon santri, santri, orang tua, dan pesantren itu sendiri untuk memahami rintangan yang ada serta mengatasi masalah selama hidup di pesantren. 7 Jurus Betah di Pesantren adalah solusi yang tepat untuk ditelusuri ilmunya supaya bisa betah di pesantren, sepenuh hati untuk mondok, berani melawan rintangan, dan kemudian mengubahnya menjadi peluang untuk meraih masa depan yang gemilang.

Memang tidak mudah untuk menerapkannya, tapi manfaatnya akan berpengaruh pada kehidupan selanjutnya.

Penulis: Ayu Pratiwi

Editor: B. Romansha

source : bookishjournal.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top