Cara Menjadi Santri Teladan

Cara Menjadi Santri Teladan

Cara Menjadi Santri Teladan – Sukses selalu menjadi tujuan utama para insan untuk berlomba-lomba meraihnya. Sukses cenderung terlihat saat seseorang telah memiliki segalanya, kacamata orang lain selalu memandang bahwa hidup bermegah-megahan, bergelimang harta, serta pencapaian seseorang kerap kali menjadi acuan bagaimana itu sukses.

Cara Menjadi Santri Teladan – Padahal sejatinya sukses tidak melulu tentang duniawi. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri hal tersebut menjadi salah satu tolak ukur sukses dari berbagai sudut pandang.

Tapi bagaimanakah jika yang dipandang sukses, bergelimang harta, segalanya tercukupi namun masih merasa kurang, masih sering mengeluh, masih merasa kurang bahagia. Tentu hal ini menjadi salah satu koreksi untuk bisa dilihat lebih jeli, apa yang salah dari orang-orang demikian.

Ada banyak cara untuk menyelami hal tersebut. Problematika seseorang yang cenderung tidak bersyukur atas apa yang dimilikinya. Kita dapat mempelajarinya dengan melihat berbagai fenomena, kita juga dapat mengoreksi serta belajar memperbaikinya melalui apa saja. Baik kisah ulama pada zaman dahulu maupun tokoh-tokoh sukses dewasa ini. Pun tak perlu jauh-jauh untuk mencari solusinya.

Menjadi santri atau anak pesantren dan hidup di asrama merupakan salah satu pilihan belajar agama yang bisa kamu ambil selain tentunya belajar di Madrasah.  Walaupun sebagian orang menganggap Pesantren adalah lembaga pendidikan yang tradisional dan inferior di bandingkan dengan sekolah umum yang lainnya. Akan tetapi pendidikan berbasis pesantren memiliki kelebihan dalam membentuk karakter dan pengetahuan agama seorang anak.

Pesantren di Indonesia sudah sangat berkembang dibandingkan dengan zaman dulu. kini pesantren di Indonesia sudah banyak yang mengembangkan kurikulum pelajaran umum di samping dengan pelajaran agama sebagai inti dari pembelajarannya.

Banyaknya Pesantren Modern yang memiliki gedung dan fasilitas yang lengkap turut serta memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia. hal ini dibuktikan banyaknya anak pesantren yang memenangi kejuaraan seperti Olimpiade dan perlombaan di bidang akademik lainnya.

Namun menjadi santri tidaklah mudan tanpa dibekali perilaku dan sikap yang baik. Hal ini perlu ditekankan untuk membentuk akhlak untuk pemuda penerus bangsa. Berikut kunci sukses menjadi santri:

Jujur

Santri dibekali dengan berbagai ilmu agama, tauhid, fikih maupun akhlak. Hal yang paling mendasar untuk membentuk pribadi yang berakhlakul karimah yaitu jujur. Seseorang jika sudah bisa jujur, baik ke diri sendiri maupun orang lain, ia akan mudah untuk dipercaya. Kepercayaan menjadi salah satu upaya seseorang itu dapat disebut baik. Meski sudut pandang orang lain, tidak melulu sama. Setidaknya kita punya upaya untuk bisa selalu berbuat baik, salah satunya jujur.

Tanggung Jawab

Santri juga dituntut untuk bisa bertanggung jawab. Hidup berdampingan dengan berbagai kalangan menuntut setiap santri untuk bisa berkomitmen, melakukan segala tanggungan yang dibebankan pada dirinya. Atau mudahnya, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan itu. Seperti, santri yang menghafal Al-Quran harus mampu mempertangggungjawabkan hafalannya, santri yang diminta piket harus mempu menyelesaikan. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Disiplin

Santri haruslah disiplin. Bagaimana tidak, hal ini bisa dilihat dari jadwal kegiatan sehari-harinya yang selalu sama dan terjadwal. Dari bangun Tahajud, sholat lima waktu berjama’ah, kegiatan diniah dan pengajian hingga tiba waktu makan dan mandi yang tidak jauh-jauh dari kata antri.

Toleransi

Santri yang hidup dari berbagai suku dan kebudayaan, mengharuskannya untuk dapat bertoleransi, mampu menerima kebiasan-kebiasaan orang lain yang mungkin tidak seperti budaya kita. Mulai dari sikap hingga bahasa. Semua demi terciptanya kerukunan dalam menimba ilmu diperantauan penuh barokah.

Kerja Keras

Santri juga bisanya pekerja keras. Dari mulai belajar bersama bersungguh-sungguh, terfokus pada hafalan, ro’an pesantren bersama-sama. Hal tersebut menjadi salah satu contoh adanya kerja keras santri dalam menuntut ilmu di sebuah pesantren.

Seperti itulah kelima nilai dari santri berdasarkan pengamatan serta penilaian penulis dalam fenomena yang terjadi di sekitar lingkungan pondok pesantren. Bahwa nilai-nilai tersebut sejatinya dapat membawa kita pada kesuksesan yang sesungguhnya. Dimana bersyukur menjadi kunci utama dalam mencapai derajat kesuksesan. Melalui lima kunci sukses ala santri, bisa diawali dari hal yang kecil seperti jujur, tanggung jawab, disiplin, toleransi serta kerja keras. Marilah untuk bisa saling koreksi diri. Mudah-mudahan kita senantiasa menjadi insan yang bersyukur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top