Pondok Pesantren dan Ciri Khas nya
Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga Pendidikan Islam yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan Kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan rutin keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh pintu tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pondok Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, dimana seorang Kiai mengajarkan Ilmu Agama Islam kepada santri – santri berdasarkan kitab – kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok pesantren dalam pesantren tersebut.
Sebuah Pondok Pesantren pada dasarnya merupakan sebuah Asrama Pendidikan Islam mana para siswanya (santri) tinggal bersama di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan kiai. Dengan istilah pondok pesantren dimaksudkan sebagai suatu bentuk pendidikan keislaman yang me lembaga di Indonesia. Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan untuk kegiatan bagi para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara kiai dan santri, dan antara satu santri dengan santri yang lain.
Dengan demikian akan tercipta situasi yang komunikatif di samping adanya hubungan timbal balik antara Guru dan santri, dan antara santri dengan santri. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Zamakhsyari Dhofier, bahwa adanya sikap timbal balik antara Guru dan santri di mana para santri menganggap Kiai seolah-olah menjadi bapaknya sendiri, sedangkan santri dianggap kiai sebagai titipan Allah yang harus senantiasa dilindungi.
Sikap timbal balik tersebut menimbulkan rasa kekeluargaan dan saling menyayangi satu sama lain, sehingga mudah bagi kiai dan ustadz untuk membimbing dan mengawasi anak didiknya atau santri. Segala sesuatu yang dihadapi oleh santri dapat dimonitor langsung oleh kiai dan ustadz, sehingga dapat membantu memberikan pemecahan ataupun pengarahan yang cepat terhadap santri, mengurai masalah yang dihadapi para santri.
Keadaan Pondok Pesantren pada masa kolonial sangat berbeda dengan keberadaan pondok sekarang. Hurgronje menggambarkan keadaan pondok pesantren pada masa kolonial (Dalam bukunya Imron Arifin yaitu Kepemimpinan Kiai) yang berisi: “Pondok Pesantren terdiri dari sebuah gedung berbentuk persegi biasanya dibangun dari bambu, tetapi di desa – desa yang agak makmur tiangnya terdiri dari kayu dan batangnya juga terbuat dari kayu. Tangga Pondok Pesantren dihubungkan ke sumur oleh sederet batu – batu titian, sehingga santri yang kebanyakan tidak bersepatu itu dapat mencuci kakinya sebelum naik ke pondoknya.
Pondok Pesantren yang sederhana hanya terdiri dari ruangan yang besar yang didiami bersama. Terdapat juga Pondok yang agaknya sempurna di mana di dapati sebuah gang (lorong) yang dihubungkan oleh pintu – pintu. Di sebelah kiri kanan terdapat kamar dengan pintunya, sehingga sewaktu memasuki kamar itu 0rang – orang terpaksa harus membungkuk, jendelanya kecil – kecil dan memakai terali. Perabot di dalamnya sangat sederhana. Di depan jendela yang kecil itu terdapat tikar pandan atau rotan dan sebuah meja pendek dari bambu atau dari kayu, di atasnya terletak beberapa buku kitab.
Dewasa ini keberadaan Pondok Pesantren sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga komponen – komponen yang dimaksudkan makin lama makin bertambah dan di lengkapi sarana dan prasaranya.
Dalam sejarah pertumbuhannya, Pondok Pesantren telah mengalami beberapa fase perkembangan, termasuk dibukannya pondok khusus perempuan atau laki – laki. Dengan perkembangan tersebut, terdapat pondok perempuan dan pondok laki – laki sehingga pesantren yang tergolong besar dapat menerima santri perempuan dan santri laki – laki, dengan memilahkan pondok – pondok berdasarkan jenis kelamin dengan peraturan yang ketat.
Baca Juga : Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua
Di Pesantren Khairunnas Santri akan difokuskan untuk menghafal Al-Quran dengan metode pembelajaran yang sudah banyak melahirkan Hafidz/ Hafidzah. Santri juga akan belajar dengan kegiatan kegiatan yang interaktif yang membantu Ananda untuk berfikir kreatif dan inovatif. Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat. SD Unggulan Surabaya, SMP Unggulan Malang Tuban Madiun, SMA Terbaik dan Unggulan Surabaya
Leave a Reply