Budaya 5R Santri Nurul Hayat

adatnya aktivitas asrama membuat santri lebih membutuhkan tempat yang nyaman dan bersih. Apalagi untuk para penghafal quran, lingkungan yang dibuat untuk menghafal harus nyaman agar tidak mengganggu konsentrasi menghafal. Oleh karena itu, Yayasan Nurul Hayat menerapkan budaya 5R, tak terkecuali Kampus Entrepreneur Penghafal Quran.

Tahukah anda tentang 5R? Menurut sumber yang saya dapatkan, 5R merupakan metode pemeliharaan dan penataan wilayah kerja demi terciptanya lingkungan yang nyaman dan bersih. Di Jepang, istilah tersebut lebih dikenal dengan 5S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke). Dalam kamus Indonesia, 5R merupakan singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Budaya ini bertujuan agar orang yang menempati lingkungan itu tidak merasa bosan dan terganggu. 

Lantas, bagaimana penerapan budaya 5R di KEPQ Nurul Hayat? Ok, kita bahas satu per satu. Yang pertama adalah Ringkas. Seringkali kita merasa begini, “Aduh, ini dipake gak ya? Dibuang gak, ya?” Maka dari itu, setiap santri hanya diperkenankan membawa pakaian secukupnya. Selain untuk meringkas barang, juga bertujuan untuk melatih hidup sederhana. Contoh lainnya adalah membedakan antara barang pribadi dan barang umum.

Kedua, Rapi, yaitu menata item yang diperlukan pada tempat yang memudahkan untuk segera mengambil item tersebut. Penerapannya yaitu tata letak atau penempatan setiap barang, seperti lemari untuk baju bersih, baju kotor, barang pribadi, makanan, peralatan kebersihan, tas, dan sebagainya. Kami juga membuat standarisasi dan garis pembatas pada setiap barang supaya segalanya terlihat rapi dan tidak berserakan.

Ketiga, Resik, yakni menjaga lingkungan asrama dan seluruh lokasi untuk tetap nyaman dipandang. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan oleh divisi 5R setiap harinya. Sehingga, diberlakukan jadwal piket. Selain melatih untuk hidup bersih, juga melatih kedisiplinan dan tanggung jawab santri. 

Nah, keempat adalah Rawat, yakni membuat suatu standar/kondisi yang mendukung untuk memelihara ketiga komponen 5R, yaitu Ringkas, Rapi, dan Resik. Rawat berarti memelihara lingkungan yang sudah bersih dan rapi sepanjang waktu dengan membuat standar prosedur. Contoh penerapan di asrama yaitu semua tempat wajib memiliki standarisasi misalnya loker baju, ranjang, rak sepatu, kamar mandi, ruang ganti, dapur, dan barang lainnya. Nah, dari keempat elemen tadi, tidak hanya sehari dua hari, dong! Kita mesti rajin merawat area asrama sekaligus pesantren yang menjadi rumah kedua kita.

Bagaimana, guys? Tentunya tidak mudah untuk merealisasikan budaya di atas. Perlu adanya pembiasaan dan kesadaran diri akan pentingnya menjaga lingkungan. Apalagi di tengah padatnya kegiatan santri di asrama maupun perkuliahan. Memang terlihat berat di mata pembaca. Namun, jika dilakukan bersama-sama pasti akan terasa mudah dan riang hingga kegiatan piket berakhir seperti berakhirnya paragraf ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top