Pengolahan Sampah SMP Tahfidz Khairunnas Gresik

Tanggung jawab yang diemban oleh para stakeholder SMP Tahfidz Khairunnas Gresik tidak hanya terletak pada ilmu, adab dan Qur’an dari para siswa. Dengan total penghuni yang tinggal selama 24 jam di pesantren sebanyak 66 jiwa, maka kami perlu untuk memikirkan banyak keperluan harus dipenuhi. Keperluan tersebut meliputi tempat tinggal yang layak, makanan yang layak, udara bersih, air bersih yang layak, dan kenyamanan lain yang layak didapatkan oleh para penghafal Al-Qur’an. Tempat tinggal yang layak, setidaknya dapat dilihat dari tiga hal yaitu pemenuhan fasilitas, tata ruang yang baik dan kebersihan yang terjaga.

Kami sering mendapatkan donasi berupa nasi kotak yang akhirnya membuat kotak nasi bertumpuk di tempat sampah, begitu juga dengan botol air mineral. Kami juga sering berbelanja keperluan sekolah dan pesantren sehingga banyak kardus kosong berserakan. Kertas bekas pengumuman, ulangan harian, buku tulis yang sudah tidak terpakai, memenuhi rak buku di kelas-kelas yang membuat ruangan terlihat tidak rapi. Sampah yang terkumpulkan setiap harinya sangat banyak dan itu membuat petugas piket merasa terbebani.

Berangkat dari usaha kami untuk menjaga kebersihan pesantren dengan membuang sampah pada tempatnya dan rajin membuang tumpukan sampah ke tempat pembuangan akhir, satu ide mulai kami dapatkan. Alih-alih merasa bahwa sampah merupakan beban bagi kami, ide ini membuat kami merasa senang dengan adanya sampah yang terkumpul. Ide jitu yang kami praktekkan bukanlah hal baru di dunia ‘pengolahan sampah’, namun kami mempertimbangkan untuk mengikuti jalan yang telah dilalui oleh banyak masyarakat yang telah mendahului kami. 

Hal pertama yang menarik perhatian kami adalah nilai jual dari sampah anorganik. Tidak mahal, namun jika terus dikumpulkan maka suatu hari nanti uang hasil penjualan tersebut akan dapat digunakan untuk keperluan siswa. Dengan pertimbangan tersebut, kami mulai kebiasaan baru kami dengan melakukan sosialisasi kepada para guru dan mudabbir terlebih dahulu kemudian memberikan sosialisasi kepada siswa untuk turut mengumpulkan sampah bernilai jual yang dikelola oleh salah satu mudabbir yang ditunjuk sebagai penanggung jawab. Uang hasil penjualan kami kumpulkan untuk keperluan mendadak siswa atau jika tidak diperlukan maka di akhir tahun akan dibagikan kepada para siswa dalam bentuk uang tunai.

Hal kedua yang tidak kalah menarik adalah, keputusan kami untuk membuka ekstrakulikuler perikanan yang fokus kepada budidaya lele. Pakan lele dalam bayangan kami akan menghabiskan banyak biaya, dan hal tersebut membuat kami memikirkan ide untuk menghemat biaya tersebut. Tercetuslah ide untuk mengolah sampah organik dengan budidaya maggot BSF yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Mengingat sampah rumah tangga pesantren sangat banyak dan seringkali anak-anak membuang sisa makanan di piring mereka ke dalam wastafel, maka kami menanggulangi masalah ini dengan maggot BSF. 

Jadi untuk masalah kebersihan dan pengolahan sampah, menjadi menyenangkan bagi kami karena ada nilai jual langsung dan tidak langsung jika kami kelola sampah dengan baik. Dengan pengolahan sampah seperti ini, tidak hanya menjaga kebersihan pesantren dan sekolah namun warga sekolah juga bisa merasakan manfaat secara materi. 

__________________________________________________

Di Pesantren Khairunnas Santri akan difokuskan untuk menghafal Al-Quran dengan metode pembelajaran yang sudah banyak melahirkan Hafidz/ Hafidzah. Santri juga akan belajar dengan kegiatan kegiatan yang interaktif yang membantu Ananda untuk berfikir kreatif dan inovatif. Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat. SD Unggulan Surabaya, SMP Unggulan Malang Tuban Madiun, SMA Terbaik dan Unggulan Surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top