Waktu Doa Paling Mustajab

Waktu Doa Paling Mustajab

Waktu Doa Paling Mustajab 

وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِىۡ عَنِّىۡ فَاِنِّىۡ قَرِيۡبٌؕ اُجِيۡبُ دَعۡوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلۡيَسۡتَجِيۡبُوۡا لِىۡ وَلۡيُؤۡمِنُوۡا بِىۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُوۡن

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Tafsir

(Segolongan orang-orang bertanya kepada Nabi saw., “Apakah Tuhan kami dekat, maka kami akan berbisik kepada-Nya, atau apakah Dia jauh, maka kami akan berseru kepada-Nya.” Maka turunlah ayat ini. (“Dan apabila hamba-hamba-Ku menanyakan kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Maha Dekat) kepada mereka dengan ilmu-Ku, beritahukanlah hal ini kepada mereka (Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa, jika ia berdoa kepada-Ku) sehingga ia dapat memperoleh apa yang dimohonkan. (Maka hendaklah mereka itu memenuhi pula perintah-Ku) dengan taat dan patuh (serta hendaklah mereka beriman) senantiasa iman (kepada-Ku supaya mereka berada dalam kebenaran.”) atau petunjuk Allah.

 

Doa itu Ibadah

Doa itu ibadah. Seandainya bukan termasuk ibadah tentu tidaklah disebutkan di dalamnya, “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Oleh karena itu, barang siapa berdoa kepada selain Allah meminta sesuatu yang hanya Allah yang mampu mewujudkannya, ia itu musyrik dan kafir, baik yang ditujukan doa (al-mad’u) itu hidup ataukah mati.

Siapa yang berdoa kepada yang hidup “berilah aku makan” atau “berilah aku minum”, padahal ia tidak sanggup memenuhinya karena ghaib (berada di tempat yang jauh),

Siapa yang berdoa kepada yang mati atau yang ghaib seperti di atas, ia dihukumi musyrik (berbuat syirik) karena orang yang sudah mati ataukah yang ghaib tidaklah mungkin memenuhi doa seperti itu di mana yang meminta pasti meyakini bahwa yang ditujukan doa punya kemampuan untuk mewujudkannya. Ingat, yang melakukannya termasuk orang musyrik.

Doa itu ada dua macam yaitu :

Pertama: Doa masalah, yaitu doa permintaan hajat dari hamba kepada Rabbnya. Bentuk doa semacam ini menandakan seseorang itu butuh dan berhadap kepadanya. Hal ini berbeda kalau yang ditujukan doa itu masih hidup dan dapat memenuhinya, permintaan seperti ini tidaklah masalah.

Kedua: Doa ibadah, yaitu bentuk ibadah makhluk kepada Allah yang isinya adalah meminta pahala dan takut akan siksa-Nya. Doa semacam ini tidak boleh ditujukan kepada selain Allah. Siapa saja yang memalingkan kepada selain Allah, ia musyrik dan kafir, ia dinyatakan keluar dari Islam. Ia terancam dengan ayat yang disebutkan dalam bahasan ini, “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

 

Baca Juga : Menyeimbangkan Ilmu dan Adab

Waktu Doa Paling Mustajab

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Doa apa yang paling didengarkan?’ Beliau bersabda, ‘Doa pada pertengahan malam terakhir dan pada setiap selesai shalat wajib.’” (HR. Tirmidzi, ia katakan hadits ini hasan) [HR. Tirmidzi, no. 3499, Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly dalam hadits Riyadh Ash-Shalihin no. 1500 mengatakan bahwa hadits ini hasan dengan berbagai penguatnya atau syawahidnya.

 

Hikmah Hadits :

  • Menjelaskan keutamaan doa pada malam hari
  • Waktu malam itu begitu tenang untuk berdoa dikala yang lain tertidur
  • Allah juga memuji orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur. Disebutkan dalam ayat,

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)

  • Menjelaskan keutamaan doa pada malam hari
  • Waktu malam itu begitu tenang untuk berdoa dikala yang lain tertidur
  • Allah juga memuji orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur. Disebutkan dalam ayat,

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)

  • Pada sepertiga malam
  • Berdoa pada separuh malam terakhir
  • Dzikir dan berdoa setelah sholat

 

“Apa pun minta sama Allah. Allah pasti kabulkan. Mungkin tidak hari ini atau juga besok. Tetapi sesuai rencana-Nya dan di waktu yang tepat. Terkadang kita suka sekali terburu-buru meminta sesuatu, padahal diri kita belum siap. Banyak maunya tetapi sedikit usahanya. Macam-macam inginnya tetapi minim ikhtiarnya. Mungkin ini juga yang menghambat terwujudnya doa kita. Dan lagi, sejatinya berdoa bukan hanya ketika kita menginginkan sesuatu, tetapi setiap saat dimana kita selalu membutuhkan Allah dalam hidup. Dimana kita yang lemah ini perlu dibimbing agar Allah ridha dalam setiap gerak-gerik kita. Berdoalah tanpa kenal lelah, sebab tuhanmu tidak pernah bosan dalam mengabulkan.”-Haruntsqif-

 

__________________________________________________

Di Pesantren Khairunnas Santri akan difokuskan untuk menghafal Al-Quran dengan metode pembelajaran yang sudah banyak melahirkan Hafidz/ Hafidzah. Santri juga akan belajar dengan kegiatan kegiatan yang interaktif yang membantu Ananda untuk berfikir kreatif dan inovatif. Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat. SD Unggulan Surabaya, SMP Unggulan Malang Tuban Madiun, SMA Terbaik dan Unggulan Surabaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top